SEKILAS MENGENAI OSTEOPOROSIS
Osteoporosis, tulang yang rapuh, adalah penyakit yang memiliki ciri khas yaitu masa tulang yang rendah dan rusaknya jaringan tulang. Penyakit ini menyebabkan kerapuhan tulang dan meningkatnya risiko dari patah tulang panggul, tukang belakang dan pergelangan tangan.
Pria maupun wanita dapat mengalami osteoporosis dimana di Amerika serikat bahkan lebih dari 40 juta orang menderita osteoporosis
- Apa itu tulang
- Faktor risiko
- Pencegahan
- Gejala
- Deteksi
- Terapi
- Pencegahan Jatuh
Apakah yang dimaksud dengan tulang ?
Tulang adalah jaringan yang selalu tumbuh. Tulang ini terbentuk paling banyak dari kolagen, suatu protein yang menyediakan rangka lunak, dan calcium phosphate, mineral yang menambah kekuatan dan mengeraskan kerangka. Lebih dari 99 persen kalsium dalam tubuh terkandung di dalam tulang dan gigi sedangkan 1 persennya berada dalam darah.
Selama proses kehidupan, tulang yang lama akan diserap sedangkan tulang baru akan dibentuk. Selama masa kanak-kanak dan masa remaja, tulang baru lebih banyak dibentuk dibandingkan kecepatan tulang dibongkar. Sebagai hasilnya, tulang akan menjadi lebih besar, lebih berat dan lebih padat. Pembentukan tulang akan melebihi kecepatan penyerapan sampai anda berusia sekitar 30. Setelah diatas 30 tahun, pembongkaran tulang akan berlangsung melebihi pembentukan tulang.
Untuk wanita, proses hilangnya tulang terjadi paling cepat dalam berapa tahun setelah menopause. Namun demikian, osteorporosis dapat pula terjadi pada pria.
Faktor risiko
Beberapa faktor risiko dari osteoporosis tidak bisa diubah, tetapi anda dapat merubah sebagian lainnya.
Faktor risiko yang tidak bisa diubah
- Jenis kelamin. Anda akan berpeluang menderita osteoporosis terutama jika anda seorang wanita. Wanita memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan hilangnya masa tulang lebih cepat dibanding pria. Hal ini diperkirakan terkait menopause
- Usia. Semakin tua anda, semakin besar risiko anda terkena osteoporosis. Tulang anda akan menjadi semakin tipis dan melemah sesuai dengan bertambahnya usia anda.
- Ukuran tubuh. Wanita dengan ukuran tubuh yang kecil dan tulang yang kecil memiliki risiko yang lebih besar.
- Etnis. Wanita kaukasian dan Asia berada pada risiko yang lebih tinggi sedangkan Wanita Amerika dan Hispanik memiliki faktor risiko yang lebih rendah secara signifikan
- Riwayat keluarga. Risiko fraktur (patah tulang) mungkin bisa terkait herediter ( keturunan). Jika orang tua anda memiliki riwayat patah tulang, anda memiliki peluang yang lebih besar untuk terjadinya patah tulang .
Faktor risiko yang bisa diubah
- Hormon Sex. Amenorrhea (adanya periode tanpa menstruasi), kadar estrogen dan testosteron yang rendah dapat menyebabkan osteoporosis.
- Anorexia nervosa. Kondisi ini akan meningkatkan risiko anda terkena osteoporosis
- Calcium and vitamin D intake. diet yang rendah kalsium dan rendah vitamin D akan menyebabkan anda lebih mudah kehilangan masa tulang .
- Obat-obatan. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam waktu lama, seperti kortikosteroid dan anti kejang dapat menyebabkan hilangnya masa otot dan patah tulang.
- Gaya hidup. Tirah baring yang berlebih atau gaya hidup yang tidak aktif akan melemahkan tulang .
- Merokok. Merokok sangatlah buruk untuk tulang, jantung,dan paru
- Minum alkohol berlebih. Konsumsi alkohol berlebih akan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang dan hilangnya kepadatan tulang.
Pencegahan
Untuk mencapai masa tulang yang optimal dan secara konstan membangun jaringan tulang yang baru, anda harus mempertimbangkan beberapa faktor risiko.
Calcium: Suplai kalsium seumur hidup berperan penting dalam pencegahan osteoporosis. Makanan sumber calcium termasuk makanan berbahan susu sapi seperti susu, yogurt, keju, eskrim, sayur sayuran seperti brokoli, bok choy, bayam, sarden, salmon dengan tulang, keju, almond dan makanan yang difortifikasi dengan kalsium seperti jeruk, sereal dan roti. Suplementasi kalsium akan tergantung pada jumlah calcium yang anda dapatkan setiap harinya.
Kebutuhan tubuh akan kalsium lebih besar selama anak-anak dan dewasa muda dimana tulang tumbuh secara cepat. Demikian pula selama kehamilan dan menyusui.Wanita postmenopausal dan pria dengan usia yang lebih tua, juga butuh untuk mengkonsumsi calcium dalam jumlah berlebih. Semakin bertambah usia anda, tubuh anda akan lebih berkurang efektivitasnya dalam menyerap kalsium dan nutrisi lainnya. Kondisi medis kronis dan pengunaan obat-obatan yang dapat menghambat absorbsi dan penyerapan calcium. Lebih sering didapatkan pada mereka yang berusia lebih tua.
Konsumsi kalsium yang disarankan | |
Usia sesuai kelompok | mg/hari |
Anak-anak usia 0 hingga 6 bulan | 200 |
Infant 6 hingga 12 bulan | 260 |
1 hingga 3 tahun | 700 |
4 hingga 8 tahun | 1,000 |
9 hingga 13 tahun | 1,300 |
14 hingga 18 tahun | 1,300 |
19 sampai 30 tahun | 1,000 |
31 sampai 50 tahun | 1,000 |
51- sampai 70 tahun ( pria) | 1,000 |
51- sampai 70 tahun (wanita) | 1,200 |
>70 tahun | 1,200 |
14 sampai 18 tahun, hamil/menyusui | 1,300 |
19 sampai 50 tahun, hamil/menyusui | 1,000 |
Sumber: Food and Nutrition Board, Institute of Medicine, National Academy of Sciences, 2010.
Vitamin D: Vitamin D memiliki peran penting untuk penyerapan kalsium dan kesehtan tulang. Makanan sumber vitamin D termasuk kuning telur, ikan air asin dan liver. Khusus untuk orang dewasa dan anda yang berusia di atas 55 tahun, harus mengkonsumsi vitamin D 600 IU (International Unit) perhari hingga 800 IU per harinya
Olah Raga : Olah raga angkat beban, adalah olah raga yang terbaik untuk tulang anda karena memaksa anda untuk melawan gravitasi. Contoh lainyya adalah adalah berjalan kaki, hiking, jogging, latihan naik turun tangga, angkat beban, tenis dan menari.
Merokok: Merokok sangat buruk untuk tulang anda demikian juga untuk jantung dan paru anda. Wanita yang merokok memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak merokok dan mereka sering mengalami menopause dini. Penyerapan calcium dalam dietnya juga akan berkurang
Alkohol: Konsumsi alkohol 2 hingga 3 ons perhari akan merusak tulang termasuk pada wanita muda dan pada pria. Mereka yang mengkonsumsi alkohol lebih banyak lebih mungkin kehilangan masa tulang serta memiliki risiko jatuh yang lebih besar
Obat-obatan yang menyebabkan hilangnya masa tulang antara lain adalah penggunaan glukokortikoid (kadang diresepkan untuk penyakit seperti arthtritis, asthma, Crohn’s disease, lupus) dapat menyebabkan hilangnya densitas tulang dan patah tulang. Hilangnya masa tulang juga bisa terjadi akibat penggunaan jangka panjang dari obat anti kejang tertentu seperti phenytoin (Dilantin) dan barbiturates; gonadotropin-releasing hormone (GnRH) untuk terapi endometriosis; penggunaan aluminum yang mengandung antasida, terapi kanker tertentu dan hormon tiroid yang berlebihan.
Gejala
Osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena hilangnya masa tulang tanpa gejala. Orang sering tidak mengetahui bahwa mereka menderita osteoporosis sampai tulang mereka mendadak rapuh, atau didapatkannya riwayat jatuh disertai dengan patah tulang panggul atau tulang belakang yang menjadi kolaps. Tulang belakang yang kolaps dapat dikenali atau dirasakan dalam bentuk nyeri punggung yang berlebih, tinggi tubuh yang berkurang atau adanya deformitas ( kelainan bentuk ) pada tulang belakang seperti kifosis ( seperti bungkuk )
Deteksi
Dokter anda akan menyarankan pemeriksaan masa tulang. Tes densitas tulang ( Bone Mineral Density atau (BMD) ) adalah pemeriksaan yang paling tepat untuk menentukan kesehatan tulang anda. Tes BMD dapat mengidentifikasi adanya osteoporosis, menentukan faktor risiko anda untuk terjadinya patah tulang dan mengukur respons anda terhadap terapi osteoporosis.
Tes BMD yang paling sering dilakukan adalah dual-energy x ray absorptiometry,atau tes DXA. Tes ini sama sekali tidak nyeri , menyerupai x ray, tetapi dengan tingkat radiasi yang lebih rendah. Tes ini bisa mengukur densitas tulang anda pada panggul anda dan tulang belakang anda. BMD tes ini dapat:
- Mendeteksi tulang sebelum timbulnya patah tulang.
- Mengkonfirmasi diagnosis adanya osteoporosis bila anda telah memiliki satu atau lebih patah tulang.
- Memperkirakan kemungkinan terjadinya patah tulang di masa yang akan datang.
- Menentukan tingkat hilangnya masa tulang dan memonitor efek terapi sebelum pengulangan tes satu tahun berikut
Terapi
Terapi osteoporosis termasuk dengan memberikan nutrisi yang adekuat, berolah raga menjalankan dan melakukan pencegahan terhadap jatuh, yang bisa berakibat pada timbulnya patah tulang. Sebagai tambahan, dokter anda dapat meresepkan obat untuk memperlambat atau meningkatkan kepadatan tulang dan menghambat proses yang sudah ada.
1. Nutrisi: Makanan yang kita makan dan konsumsi mengandung berbagai macam vitamin minerals, dan berbagai nutrisi penting untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat. Semua nutrisi ini dibutuhkan untuk mendapatkan calcium yang seimbang. Secara spesifik calcium dan vitamin D juga dibutuhkan untuk terbentuknya tulang yang kuat dan untuk jantung andam otot serta fungsi saraf agar bekerja dengan baik
2. Olah Raga: Olah raga tidak hanya meningkatkan kesehatan tulang anda tetapi juga meningkatkan kekuatan otot, koordinasi dan keseimbangan dan secara keseluruhan. Walaupun olah raga baik untuk osteoporosis , olah raga yang baik tidak seharusnya malah membebani tulang anda. Dokter orthopedi ( dokter tulang ) anda dapat merekomendasikan latihan spesifik untuk menguatkan dan mendukung punggung anda
3. Terapi Medis:
Beberapa terapi medis tersedia untuk pencegahan dan untuk terapi osteoporosis termasuk bisphosphonates; estrogen agonists/antagonists (juga dikenal sebagai selective estrogen receptor modulators atau SERMS); hormon parathyroid dan terapi estrogen